Jumat, 06 Mei 2011

capoeira

Capoeira kini menjadi hobi sekaligus salah satu olahraga beladiri yang kian digandrungi masyarakat Indonesia, khususnya perkotaan. Karena keunikannya yang menggabungkan seni beladiri, musik, senam, dan akrobatik. Gerakannya yang khas adalah tarian dan tendangan dengan diiringi musik tradisional (pelengkap).




Di Indonesia, seni beladiri ini masuk sekitar tahun 1900an oleh capoeiristas (sebutan untuk pecinta capoeira) mancanegara dan mulai populer tahun 2003. Awalnya pada tahun 1500an dipopulerkan oleh budak Afrika yang dibawa Portugal di Brazil untuk bekerja di perkebunan. Capoeira kembali booming karena dipopulerkan oleh Manuel dos Reis Machado (Mestre Bimba) melalui sebuah pertunjukan untuk presiden Brazil saat itu. Seni beladiri ini kemudian mulai menjalar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. Bahkan, di Brazil sendiri olahraga capoeira menjadi olahraga nasional.



Kedatangan capoeira di Indonesia begitu menyentuh hati peminatnya, sebab seni beladiri yang satu ini tidak mengandung disiplin keras seperti beladiri timur pada umumnya. Namun capoeira sempat dianggap sebagai permainan penjahat dan dilarang di negri aslinya, hingga saat berlatih pun harus bersembunyi.



Sebagai teknik dasar dikenal dengan istilah "ginga", adalah gerak kedua kaki maju bergantian dengan tangan mengayun sebatas dada. Ini merupakan gerakan tubuh yang berkelanjutan untuk mencari waktu yang tepat menyerang. Sedangkan bedanya dengan tae kwondo, wushu, ataupun pencak silat biasanya diawali posisi kuda-kuda serta menggunakan gerakan diam dan berhenti untuk menyerang.



Sedang capoeira dalam bertarung, gerakan kaki lebih dominan dan selaras dengan musik pengiringnya. Banyak gerakan yang terlihat seperti variasi lompatan dan salto, hingga terlihat seperti paduan senam lantai dan akrobatik. Dan gerakan yang terlihat adalah posisi kepala lebih rendah dan tubuh bertumpu pada tangan, seperti pada handstand, backlip, headspin, dan handstand whirling. Gerakan-gerakan dalam capoeira juga mengenal tahap kenaikan level seperti pencak silat. Untuk menjadi master, pemain capoeira harus melalui 20 tahap hingga menjadi master.



Selain gerakan, musik menjadi elemen dasar dari seni Capoeira. Irama yang dihasilkan oleh berimbau, atabaque, ketukan drum, serta nyanyian yang bersenandung dari partisipan mendukung kedinamisan energi capoeira. Ada 3 macam lagu dalam capoeira yakni ladainha (lagu pembuka), quadras, dan corridos. Hampir tidak mungkin memainkan capoeira tanpa musiknya. Maka, tidak akan ada capoeira jika tidak ada irama, dan karena gerakan dan tendangan capoeira dilakukan berdasarkan irama. Inilah yang membedakan capoeira dengan beladiri lainnya.



Suka olahraga bela diri? Cobain yuk sesuatu yang beda dengan ikut kelas capoeira.



(berbagai sumber)

 

This Template is Brought to you by : AllBlogTools.com R Rudi Notoningrat.com