Sabtu, 07 Mei 2011

Briptu Norman

Sebelum klip "Chaiya-Chaiya" itu nongkrong di YouTube, Briptu Norman adalah polisi biasa yang tidak kita kenal. Tapi begitu klip diunggah, dan kemudian ditayangkan oleh salah satu stasiun TV nasional, maka sejak itu "BOOOOM!!!"... sang Briptu menjadi idola kita semua.

Mendadak sontak koran-koran, tabloid-tabloid gosip, infotainment, kepolisian tempat sang Briptu bekerja, acara talk show televisi, perusahaan-perusahaan rekaman, seperti "kesurupan" ikutan "numpang beken" sang Briptu. Semua berlomba agar kebagian rezeki "tenar semalam" sang Briptu. Maka cerita selanjutnya bisa ditebak: eksploitasi membabi-buta pun tak terelakkan lagi

 

Kini, dengan adanya media baru HORISONTAL macam YouTube siapapun orang (dari murid SMP, ibu rumah tangga, guru SD inpres, hingga jendral bintang lima) bisa mengungkapkan kekesalan, kemarahan, rasa sedih, senang, atau takjub dengan begitu gampangnya.

Tinggal tulis lalu taruh di blog; tinggal potret lalu taruh di situs Flickr; tinggal rekam suaranya lalu taruh pakai podcast; tinggal rekam gambarnya pakai smartphone lalu taruh di YouTube, seperti Briptu Norman. Begitu ditaruh... "BOOOOM!!!" serta-merta jutaan pasang mata dari seluruh penjuru dunia melihatnya.

Selamat datang di era yang kian memanjakan kebebasan berekspresi individu! Selamat datang di zaman di mana siapapun kita bisa dan boleh tampil!! Selamat datang di dunia yang kian narsis! Welcome to the NARCISSISTIC world!!

World-Famous in 15 Minutes

Tahun 1968, Andy Warhol, pelukis pop culture paling kesohor, pernah membuat ungkapan yang legendaris, "In the future, everyone will be world-famous in 15 minutes," ujarnya. Ketika Warhol mengucapkan itu, tak sebersitpun terpikir di kepalanya sebuah situs bernama YouTube. Tapi seperti kita saksikan bersama, ramalan Warhol itu kini terwujud.

Siapapun Anda bisa menjadi terkenal hanya dengan modal kamera genggam dan sedikit kreativitas. Perangkat media sosial seperti YouTube memungkinkan siapapun - tua-muda, kaya-miskin, bahkan seorang mantan napi (ingat Bona "Gayus" Maputungan), dan tentu seorang Briptu - untuk menjadi maha bintang.

"It is the era of self-recording craze," kata Nicholas Carr, penulis buku The Big Switch. Media sosial memunculkan dunia baru yang penduduknya GENIT suka mengabadikan diri dan membagikannya kepada orang lain. Di era YouTube, orang pada keranjingan untuk mengekspos dirinya untuk DIKONSUMSI publik. Wabah baru yang sangat membahayakan pun menjalar begitu cepat merasuki kita semua. Wabah itu bernama: "sindrom TENAR SEMALAM."

Dulu dengan hadirnya kamera murah pada tahun 1980-an kita bisa mengabadikan peristiwa peristiwa penting seperti pernikahan atau kelahiran. Namun kini, begitu muncul ponsel, cameraphone, kamera digital, personal websites, social networking site, blog, dan podcast, kita dengan begitu gampang merekam detail-detail keseharian kita dan kemudian MEMPERSILAKAN siapapun di setiap jengkal bumi ini menyaksikannya. Itu sebabnya YouTube menjadi World's top site dalam semalam. Itu sebabnya Flickr menjadi World's top site dalam semalam.

Kalau Socrates, seorang filsuf, pernah bilang, "The unexamined life is not worth living," maka ungkapan itu saat ini bisa disempurnakan menjadi, "unrecorded life is not worth living". Hidup yang tidak diabadikan (dan DIEKSPOS sampai ke titik darah penghabisan) tidak ada nilai dan maknanya.

YOU Are Media Company

Kehebatan orang-orang seperti Sinta-Jojo, Bona Maputungan, dan Briptu Norman semakin menyadarkan saya mengenai era KEJAYAAN INDIVIDU. Anda pasti masih ingat cover majalah TIME edisi akhir tahun 2006 yang menempatkan "YOU"... yup kita semua (siapapun kita) sebagai Person of the Year. Itu berarti siapapun kita menjadi sejajar dengan tokoh-tokoh hebat penerima Person of the Year majalah TIME sebelumnya seperti Obama, Yasser Arafat, atau Gorbachev.

Fenomena Briptu Norman juga mengingatkan saya pada pernyataan Tom Foremsky yang mengatakan bahwa siapapun kita kini sudah menjadi PERUSAHAAN MEDIA. "YOU are media company!!" Ketika media menjadi demikian murah, mendekati zero; Ketika alat-alat untuk memproduksi konten demikian murah, mendekati zero; maka tak terelakkan lagi, ANDA menjadi media company!!! Seperti umumnya perusahaan media, Anda bisa memproduksi konten untuk disebarkan kepada audiens Anda. Dengan bekal smartphone murah bikinan China, Anda akan bisa nampang, disaksikan orang dari seluruh pelosok Bumi.


Inilah dunia datar; dunia egaliter; dunia horisontal. Dalam dunia baru macam ini, SAYA sejajar dengan Kompas, RCTI, atau bahkan CNN. Kenapa? Karena saya, seperti mereka, mampu memproduksi KONTEN dan menyebarkannya ke seluruh pelosok Bumi. Seperti mereka, saya bisa membikin artikel, tweets, blog posts, quotes, joke, foto, video, status updates, konten apapun, yang mampu menjangkau jutaan audiens di seluruh dunia.

Lebih dari lima tahun lalu saya menulis buku "Marketing in Venus". Di situ saya bilang bahwa kehadiran SMS waktu itu telah mengubah Bumi menjadi Venus. Penduduk Bumi telah menjadi emosional. Kini dengan kehadiran media sosial (seperti Facebook, Twitter, dan YouTube) bumi telah berevolusi lebih jauh lagi dimana penduduknya menjadi kaum narsis.

Pertanyaannya: Siapkah Anda MENGEKSPLOITASI (dan DIEKSPLOITASI) dunia yang kian narsis ini?

Mudah-mudahan Briptu Norman tangguh menghadapinya.

*************

 

This Template is Brought to you by : AllBlogTools.com R Rudi Notoningrat.com