Minggu, 01 Januari 2012

Teka-teki harta karun Olivier Levasseur yang hilang

Kita sering mendengar mengenai legenda bajak laut dan harta karunnya yang tersembunyi. Tapi mungkin banyak yang belum pernah mendengar bahwa ada harta bajak laut yang dihubungkan dengan perkumpulan freemason. Ini adalah kisah bajak laut bermata satu, Olivier Levasseur.

Olivier Levasseur lahir di Calais, Perancis, sekitar tahun 1688 - 1690. Nama aliasnya adalah Le Buse atau La Bouche (elang). Julukan ini diperolehnya karena kecepatannya dalam menyerang musuh. Kita mungkin mengira bahwa bajak laut adalah mereka yang berasal dari kaum berandalan, namun tidak demikian dengan Levasseur. Ia lahir dari kalangan borjuis dan berada. Ia bahkan pernah mendapatkan pendidikan yang baik hingga akhirnya menjadi anggota pasukan angkatan laut Perancis.

Petualangannya dimulai ketika terjadi perangSpanish SuccessionBenjamin Hornigold tahun 1716. Akibat perang yang dijalaninya, Olivier membawa sebuah bekas luka di dekat matanya yang membuat pandangannya menjadi lebih terbatas.

Setelah satu tahun melakukan berbagai pembajakan, perkumpulan Hornigold terpecah. Olivier berpisah dan mencoba peruntungannya di pantai barat Afrika. Pada tahun 1719, ia bekerja sama dengan bajak lautHowell Davis dan Thomas Cocklyn.

Pada tahun 1720, mereka menyerang pelabuhan Ouidah di pantai benin dan berhasil menghancurkan benteng-benteng disana. Pada tahun yang sama ia mengalami karam kapal di laut merah dan terdampar di pulau Anjouan, salah satu pulau di Comoro. Saat itu, satu matanya sudah benar-benar menjadi buta dan ia memutuskan untuk memakai penutup mata.

Pada tahun 1721, ia membangun markasnya di pulau Saint Mary, di dekat pantai Madagaskar. Bersama John Taylor dan Edward England, mereka berhasil melakukan beberapa pembajakan yang berhasil. Hasil pertama mereka adalah saat mereka berhasil membajak kapal Laccadives dan berhasil mendapatkan harta senilai 75.000 pound (sekitar 10,35 juta pound saat ini).

Kemudian, kesuksesan mereka yang terbesar datang ketika mereka berhasil menaklukkan kapal portugis Nossa Senhora do Cabo (The Virgin of the Cape) yang penuh dengan harta milik uskup Goa yang juga ada di atas kapal. Harta yang didapat antara lain batangan emas dan perak, lusinan kotak penuh dengan koin golden guineas, berlian, mutiara, batu rubi, sutra dan objek-objek religius dari katedral Saint Catarina di Goa, termasuk Flaming Cross of Goa yang terbuat dari emas murni. Total harta ini diperkirakan bernilai 100 juta poundsterling pada tahun 1968.

Namun petualangan Levasseur berakhir ketika ia ditangkap dan digantung pada tanggal 7 Juli 1730 di pulau Bourbon. Dan dari sinilah legenda mengenai harta yang hilang mulai berkembang.

Legenda mengatakan bahwa ketika ia berdiri di tiang gantungan dengan sepotong kain hitam menutupi matanya, ia mengenakan sebuah kalung yang berisi 17 baris pesan rahasia. Ia melemparkannya ke tengah kerumunan massa yang menyaksikannya dan berteriak,"Temukan hartaku bagi kalian yang bisa mengartikannya!"

tahun 1701-1714. Levasseur ditugaskan untuk bertempur di dalam perang ini. Ketika perang berakhir, ia dipanggil pulang oleh pemerintah Perancis. Namun ia menolak dan malah bergabung dengan bajak laut
Kisah mengenai kalung misterius dan harta ini menghilang selama beberapa abad dari publik hingga tahun 1923. Pada saat itu, seorang wanita bernama Mrs. Rose Savoy yang sedang berjalan-jalan menemukan beberapa ukiran di bebatuan di pantai Bel Ombre dekat Beau Vallon di pulau Mahe. Selama ini ukiran tersebut tersembunyi dari pandangan akibat air pasang. Namun karena kondisi air yang surut tahun itu, ukiran itu mulai terlihat dan menunjukkan bentuk anjing, ular, kura-kura, kuda, lalat, dua gambar hati yang bersatu, sebuah lubang kunci, mata, kotak, tubuh seorang wanita dan kepala seorang pria.

Seorang notaris yang tinggal di Victoria yang mendengar berita ini percaya bahwa ukiran ini pastilah dibuat oleh para bajak laut. Ia lalu mencari ke dalam arsip-arsip tuanya dan menemukan dua dokumen yang mungkin memiliki hubungan dengan ukiran tersebut. Dokumen pertama adalah sebuah peta pantai Bel Ombre yang terbit tahun 1735 di Lisabon. Dalam peta tersebut tertulis : "Pemilik tanah..La Buse." La Buse adalah nama lain Levasseur.

Dokumen kedua adalah wasiat terakhir dari bajak laut Bernardin Nageon de L'Estang alias Le Butin (penyair) yang meninggal 70 tahun setelah Levasseur yang dengan suatu cara berhasil memiliki harta Levasseur. Dalam wasiat ini tetulis 3 baris Kriptogram dan dua surat.

Salah satu surat tersebut ditujukan untuk keponakannya :

"Aku kehilangan banyak dokumen selama karam kapal. Aku telah berhasil mengumpulkan kembali sejumlah harta yang disembunyikan; Namun masih ada empat lagi yang tertinggal. Kamu bisa menemukannya dengan kunci dan kombinasi dan dengan dokumen lainnya."

Lalu, surat lain yang ditujukan untuk kakak laki-lakinya berbunyi :

"Kapten kami terluka. Ia berusaha memastikan bahwa aku adalah benar seorangfreemason. Setelah yakin, ia mempercayakan kepadaku dokumen-dokumen dan rahasianya kepadaku. Berjanjilah bahwa anak tertuamu akan mencari harta tersebut dan memenuhi mimpiku membangun kembali rumah kita. Komandan akan menyerahkan dokumen-dokumen tersebut. Jumlahnya ada tiga."
Surat ini pertama kalinya menunjukkan adanya kemungkinan keterkaitan antara perkumpulan freemason dengan harta Levasseur.

Notaris itu kemudian menghubungi Mrs. Savoy dan bersama-sama mereka melakukan penggalian di batu yang ditemukan Mrs.Savoy. Dibawah batu yang memiliki ukiran mata, mereka menemukan dua peti mati yang berisi dua kerangka beserta satu kerangka tanpa peti mati. Tiga kerangka tersebut dipercaya sebagai bajak laut karena cincin emas yang ada pada telinga kiri masing-masing. Tapi tidak ada harta yang ditemukan.

Pada tahun 1947, seorang Inggris bernama Reginald Cruise Wilkins, tetangga Mrs.Savoy mulai mempelajari dokumen-dokumen tersebut. Ia mulai dari tiga kriptogram dan dua surat yang ditemukan dan menemukan bahwa alphabet misterius tersebut memiiki hubungan dengan simbol masonik.

Wilkins juga menemukan bahwa kriptogram tersebut memiliki hubungan denganZodiakbuku clavicles of Solomon dan Dua belas tugas Herkules. Buku Clavicles of Solomon adalah sebuah buku yang berasal dari abad pertengahan yang berisi mistik masa reinassance. Sedangkan dua belas tugas Herkules adalah mitos dari Yunani mengenai dua belas tugas yang harus diselesaikan oleh Herkules.

Dalam usahanya yang panjang dan melelahkan, Wilkins berhasil memecahkan sebagian isi kriptogram tersebut. Ia menemukan petunjuk bahwa harta tersebut berada di sebuah ruang rahasia di dalam tanah. Ruangan itu dilindungi oleh air pasang yang membutuhkan bendungan untuk menahannya dan harus didekati dari sebelah utara. Akses ke dalamnya harus dilakukan lewat tangga batu dan terowongan yang menuju ke bawah pantai.

Wilikins melakukan beberapa penggalian di pulau Mahe. Di dalam sebuah gua, ia menemukan beberapa pistol kuno, beberapa koin dan peti mati bajak laut. Namun Ia tidak menemukan harta karun. Setiap penggalian yang dilakukannya, selalu merujuk kepada petunjuk berikutnya. Mengenai hubungan harta tersebut dengan freemasonry juga masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Setelah mencari selama 27 tahun, Wilkins mulai kehabisan dana. Para investor yang tidak sabar mulai menolak mensponsorinya. Lagipula kesehatannya semakin menurun. Namun Wilkins percaya bahwa ia sudah sangat mendekati lokasi harta tersebut. Sayang, pada tanggal 3 Mei 1977 Wilkins meninggal dunia tanpa berhasil memecahkan potongan terakhir kode rahasia tersebut. Saat ini anaknya, John, yang berprofesi sebagai guru sejarah, meneruskan usahanya untuk menemukan harta tersebut.

"Temukan hartaku, bagi kalian yang bisa mengartikannya!" Dan suara tawa Levasseur terdengar menggema dari dalam kuburannya.



Kuburan Olivier Levasseur saat ini berada di pulau Reunion, wilayah Perancis yang terletak di laut Hindia, sebelah selatan Madagaskar.

Sabtu, 18 Juni 2011

misteri yang tak terpecahkan


6 Harta Karun Dunia Terkenal Yang Sampai Saat ini Belum Di Temukan



Tabut suci adalah benda bersejarah bangsa Israel, dan dianggap sbg benda paling sakral di muka bumi. Keberadaan benda ini tertera di kitab suci.

Ukurannya: panjang 44 inchi, lebar 26 inchi dan tinggi 26 inchi. Terbuat dari kayu akasia dilapisi emas di bagian luar dan dalamnya, serta dikelilingi oleh ukiran dari emas. Di ujung2nya terdpt ukiran malaikat Serubin (Cherub) yg berhadap2an, yg terbuat dari emas, dengan kepala menyembah dan sayap terbuka ke atas.

Tabut suci ini digunakan utk menyimpan benda keramat, termasuk dua batu yg berisi 10 perintah Tuhan kepada Nabi Musa. Baik Tabut suci ataupun isinya nilainya tidak terhingga.Tadinya Tabut suci ini diletakkan di Yerusalem, ibukota Kerajaan Israel, yaitu di Kuil Solomon (Nabi Sulaiman).

Di tahun 607 SM kota Yerusalem diserang oleh kaum Babilonia.

70 tahun kemudian bangsa Israel kembali utk membangun kembali kota Yerusalem. Pada saat itulah baru diketahui bahwa Tabut suci telah hilang. Sampai sekrg keberadaan Tabut tsb tidak ada yg mengetahuinya.

Banyak yg percaya bahwa Tabut suci sesungguhnya disembunyikan oleh bangsa Yahudi krn takut direbut kembali oleh bangsa Babilonia. Namun ada juga yg percaya bahwa Tabut suci sdh dihancurkan oleh bangsa Babilonia. Ada juga yg percaya bahwa Tuhan sendirilah yg telah menyembunyikan Tabut tsb.

The Amber Room (Ruangan Amber)
Digambarkan sebagai keajaiban dunia ke-8 oleh orang2 yg pernah melihatnya. Amber Room mrpk harta karun paling unik di sepanjang sejarah.

Merupakan sebuah ruangan berukuran 11 kaki persegi, terdiri dari panel2 dinding berukuran besar yg bertatahkan beberapa ton batu Amber yg luar biasa, cermin2 besar yg di sisi2nya terdpt dedaunan yg terbuat dari emas, serta empat buah mozaic Florentine yg luar biasa indahnya. Tersusun dalam 3 tingkat, ruangan tsb bertatahkan permata2 yg tak ternilai harganya. Di dalamnya tersimpan berbagai koleksi benda seni buatan Prusia dan Rusia yg paling berharga.

Dibuat oleh Raja Friedrich I dari Prusia utk diberikan kpd. Czar Rusia, Peter yang Agung pd tahun 1716. Ruangan Amber terletak di Istana Katherine, dekat St. Petersburg. Saat ini mungkin nilai dari ruangan ini lebih dari US$142 juta (sekitar lebih dari Rp 1,5 triliun).

Saat Hitler dgn Nazi-nya menyerang Rusia, penjaga Ruangan Amber was-was. Mrk mencoba utk memindahkannya, namun dinding2nya mulai remuk shg mustahil memindahkan dinding2 tsb. Akhirnya mrk menutupinya dengan wallpaper.

Usaha tsb gagal utk menyembunyikan Ruangan Amber. Saat Nazi meluluhlantakkan Leningrad (saat ini bernama St. Petersburg) pada bulan Oktober 1941, mrk merebutnya serta memindahkannya ke Istana Königsberg selama masa perang.

Ketika Königsberg menyerah bulan April 1945, Ruangan Amber menghilang, dan sampai sekrg tak pernah diketemukan kembali. Apakah sudah hancur oleh bom Soviet sendiri? Apakah tersembunyi di salah satu bunker yg terletak di luar kota? Tak ada yg tahu pasti mengenai nasib ruangan tsb.

Saat ini telah diciptakan replika dari Ruangan Amber, yg dibuat dgn sangat teliti, di Istana Catherine.

Blackbeard's Treasure (Harta Karun Jenggot Hitam)
Perompak termasyur, si Jenggot Hitam alias Blackbeard, sebenarnya hanya selama dua tahun melanglang buana (1716-1718). Namun selama masa itu konon dia telah mengumpulkan banyak sekali barang jarahan. Ketika Spanyol sdg sibuk mencari emas dan perak di kawasan Mexico dan Amerika Selatan, Blackbeard dan komplotannya menunggu dgn sabar dan kemudian merompak kapal2 yg membawa emas dan perak tsb. di saat mrk kembali ke Spanyol.

Blackbeard dikenal sbg perompak kejam yg pintar mengambil keuntungan. Wilayah operasinya ialah di sekitar Hindia Barat dan pantai Atlantis di Amerika Utara, dgn markas utamanya di kepulauan Bahama dan Carolina Utara. Riwayatnya tamat di bulan November 1718, saat Letnan Inggris Robert Maynard berhasil menangkapnya serta menggantungnya. Namun harta jarahannya tidak diketemukan hingga sekrg.

Konon, kapalnya yg tenggelam, Queen Anne’s Revenge, telah diketemukan pd thn 1996 di dekat Beaufort, Carolina Utara. Tapi di kapal tsb tdk diketemukan harta karunnya. Banyak orang percaya bahwa harta karun si Jenggot Hitam ini tersembunyi di Kepulauan Karibia, teluk Chesapeake, dan di gua-gua yg terdpt di Kepulauan Cayman.

Treasures of Lima (harta Karun Lima)

Di tahun 1820, di Lima (ibukota Peru) sedang terjadi perang revolusi. Untuk berjaga-jaga, pemerintah kota Lima memutuskan utk memindahkan harta kekayaan kota tsb ke Mexico, supaya aman. Harta benda tsb meliputi batu2 permata berharga, tempat2 lilin dan dua buah patung Maria sedang menggendong Yesus seukuran manusia. Secara keseluruhan, harta senilai U$60 juta tsb terbagi atas 11 kapal dan dikomandani oleh Kapten William Thompson, yg menahkodai Kapal Mary Dear. Namun sayangnya pemerintah kota Lima tdk mengetahui bahwa William Thompson sejatinya adalah mantan perompak. Begitu harta benda itu sudah naik ke kapal, dia segera membunuh orang2 Peruvian yg menjaga harta tsb serta melemparkan tubuhnya ke laut.

Pharaos' Missing Treasures (Harta Karun Fira'un)
Ketika thn 1922 Howard Carter menemukan makan Tutankhamen di Lembah Para Raja (Valley of the Kings), Mesir, dia terpesona oleh kemegahan artefak2 yg terdpt di makam raja muda tsb.

Di sekitar makan tsb terdapat banyak sekali batu2 permata serta artefak2. Saking banyaknya, sampai2 Carter membutuhkan waktu 10 tahun utk membuat katalognya.

Namun, saat penggalian makam2 Fir'aun lainnya di akhir abad ke 19 ditemukan kenyataan bahwa makam2 tsb dlm keadaan kosong.

Hampir semua orang sdh tahu bahwa para perompak makam (utk menyebutkan orang2 yg mencuri harta benda di dalam makam) telah menjalankan aksinya selama berabad-abad yg lalu. Namun apabila mrk sampai menggasak habis harta para Fir-aun tsb, maka hal itu sangat keterlaluan. Pertanyaan selanjutnya: di manakah harta para Fir'aun tsb disembunyikan? Beberapa ahli percaya bahwa harta tsb sebenarnya sengaja diambil oleh para pendeta yg melakukan pemakaman atas dinasti Raja-Raja Mesir yg ke 20 dan ke 21 (thn 425-343 SM) di Lembah Para Raja.

Fir'aun-Fir'aun di masa itu konon tidak melarang utk mengambil harta yg ada di makam nenek moyang mrk utk digunakan kembali pada saat pemakaman mrk.

Salah satu petinggi masa itu yg bernama Herihor menjadi contohnya. Herihor adalah seorang petugas mahkamah tinggi di jaman Ramses XI. Pada saat Ramses meninggal, Herihor merebut kekuasaan kemudian kerajaan tsb dibagi dua dengan menantunya, Piankh. Herihor kemudian menempatkan dirinya sbg penanggungjawab upacara pemakaman di Lembah Para Raja, shg dia punya banyak kesempatan utk merampok makam raja-raja terdahulu. Makam Herihor sendiri sampai sekrg tidak diketemukan. Namun, para ahli yakin bahwa suatu ketika misteri hilangnya harta di makam para Fir'aun akan terkuak seiring dengan waktu yg berjalan.

Montezuma's Treasures (Harta Karun Montezuma)
Pembantaian atas suku Aztec di Mexico yg dilakukan oleh orang2 Spanyol menjadi perhatian di tgl 1 Juli 1520. Setlh membunuh Kaisar Montezuma, Hernando Cortés dan pasukannya dikepung oleh para ksatria Aztec yg marah, di ibukota Tenochtitlán. Setelah pertempuran sengit selama beberapa hari, Cortés memerintahkan pasukannya utk mengumpulkan harta Montezuma yg paling berharga lalu membawanya kabur. Namun belum begitu jauh mrk melarikan diri, pasukan Aztec berhasil mengejarnya serta membantai pasukan Spanyol di danau Tezcuco. Sisa pasukan yg tersisa segera membuang harta rampasan mrk kemudian langsung kabur.

Setahun kemudian Cortés datang lagi dengan pasukannya utk mengambil kembali harta yg dulu gagal mrk rampas. Namun penduduk Tenochtitlán telah menyembunyikan harta tsb, shg tumpukan emas, permata serta berbagai batu berharga tsb. tidak pernah diketemukan lagi hingga sekarang. Sampai sekrg para pencari harta karun masih sibuk mencari peninggalan suku Aztec tsb di sekitar kota Tenochtitlán yg sekrg telah berganti nama menjadi Mexico City

 

This Template is Brought to you by : AllBlogTools.com R Rudi Notoningrat.com