Minggu, 24 April 2011

hipnoterapi

Karena mahasiswa tidak bisa melakukan terapinya maka mereka meminta bantuan seorang hipnoterapi, dan sudah tentu yang bersertifikasi, yang dikenalkan oleh dosen pembimbingnya.




Hasil penelitian ketiga mahasiswa ini terhadap efektivitas hipnoterapi

dalam mengatasi masalah subjek penelitian ternyata ”tidak signifikan”. Saya jadi bingung. Lha, kok bisa nggak signifikan?




Ternyata setelah saya baca skrip terapi yang juga disertakan dalam lampiran skripsi akhirnya saya tahu mengapa kok hasilnya nggak signifikan.



Lha, bagaimana mau signifikan kalau ternyata si ”hipnoterapis” hanya menggunakan teknik sugesti. Selain itu induksi yang dilakukan juga hanya satu teknik yaitu progressive relaxation tanpa memperhatikan tipe sugestibilitas klien. Pengujian kedalaman trance juga dilakukan dengan pendekatan stage hypnosis.



Bisa anda bayangkan, setiap sesi terapi dilakukan sekitar antara satu setengah hingga dua jam. Satu jam untuk melakukan induksi dan satu jam lagi untuk mensugesti. Lebih hebat lagi, hasil signifikan ini didapat setelah subjek penelitian menjalani tiga sampai empat sesi terapi yang sama.



Yang lebih mengagetkan saya adalah selang beberapa bulan kemudian, dosen pembimbing ketiga mahasiswa ini, dengan menggunakan kesimpulan dari penelitian mahasiswanya, memutuskan untuk memasukkan hasil penelitian ini ke jurnal psikologi. Dosen ini dengan mantapnya menyimpulkan, “Hipnoterapi tidaklah seefektif yang digembar-gemborkan.”



Untungnya hasil penelitian, yang sebenarnya kurang tepat ini, setelah mendapat banyak saran, kritik, dan sanggahan, akhirnya tidak jadi dimasukkan ke jurnal. Salah satunya adalah metode penelitian yang digunakan tidak tepat dan subjek penelitiannya terlalu sedikit.

 

This Template is Brought to you by : AllBlogTools.com R Rudi Notoningrat.com