Minggu, 29 Agustus 2010

Beberapa Terapi Mengatasi Serangan Asma

Penyakit asma hingga saat ini belum dapat disembuhkan secara total. Terapi yang


dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya serangan. Kalaupun terjadi serangan

diupayakan serangan tidak berat, berlangsung singkat, dan mengobati saat terjadi

serangan.

Beberapa terapi dapat dilaksanakan untuk mencegah terjadinya serangan asma.

Salah satu tindakan pencegahan asma dapat dilakukan dengan atau tanpa obat.

Pencegahan tanpa pemakaian obat ialah menghindari faktor-faktor yang dapat

menimbulkan serangan asma, antara lain:

o Faktor iritan seperti debu, asap rokok, gas, dan zat-zat kimia.

o Perubahan suhu yang tiba-tiba.

o Kelelahan fisik berlebihan.

o Emosi yang berlebihan.

o Zat alergen seperti bulu binatang, tepung sari, makanan tertentu terutama pada

penderita asma alergi.

o Infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Tindakan tanpa obat ini tidak selamanya membawa hasil karena berbagai keadaan di

atas kadang sulit dihindari. Selain itu, faktor pencetus serangan kadang terdiri dari

berbagai faktor bukan hanya satu faktor saja.

Terapi pencegahan lain yang dapat ditempuh menanggulangi asma adalah dengan

menyuntikkan ekstrak alergen secara berulang-ulang. Penyuntikan ekstrak alergen

ini disebut sebagai desensitisasi. Namun, terapi ini ternyata hanya bermanfaat bagi

penderita asma alergi.

Pemakaian obat-obatan yang mempunyai efek menurunkan hipereaktivitas saluran

pernafasan (bronkus) dan mencegah penglepasan mediator (histamin) merupakan

tindakan terapi pencegahan asma yang lain.

Obat yang digunakan adalah kortikosteroid topikal secara inhalasi, atau kromolin,

atau ketotifen. Beberapa obat ini tergolong dalam obat antihistamin.

Berolahraga juga salah satu terapi pencegahan terjadinya serangan asma. Namun,

olahraga bagi penderita asma perlu dipilih yang sesuai dengan tingkat dan beratnya

penyakit.

Olah raga yang dianjurkan adalah senam dan berenang. Senam dan berenang akan

meningkatkan kualitas otot-otot pernafasan sehingga meningkatkan efisiensi kerja

otot pernafasan dan perbaikan difusi oksigen di paru.

 

This Template is Brought to you by : AllBlogTools.com R Rudi Notoningrat.com