seringkali kita melihat tindakan yang dilakukan oleh manusia katakanlah diri kita sendiri ternyata tidak sesuai dengan yang kita pikirkan sebelumnya, atau apa yang dilakukan tidak sesuai dengan yang dipikirkan. Sehingga tampak sangat tidak masuk akal. Misalkan saja, saat saya menulis ini anak saya yang ragil menghidupkan tv kemudian dia duduk membelakangi tv dan menghadap meja dengan laptopnya sebentar kemudian pergi tidur. Terlihat tidak masuk akal ya? Hal semacam ini seringkali orangtua berpendapat dan beralasan, ”ah itu kan tindakan anak-anak, lumrah/ biasa saja” trus diabaikan begitu saja.
Contoh lain, Pada acara hipnotis yang sring kali kita lihat di layar kaca di rumah, acapkali mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional. Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Hipnotis ini hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka dan bahkan tidak sedikit yang masih berpendapat bahwa hipnotis menggunakan kuasa lain (jin, setan dan lainnya).
Dan masih banyak contoh-contoh lain yang sebenarnya kita temui bahkan kita alami sendiri, karena sudah terlalu sering dan hal yang biasa, sehingga menjadi hal yang lumrah dan tidak perlu dipahami. Namun hal ini menjadi pertanyaan dalam pikiran saya ”bagaimana hal ini bisa terjadi?”
Untuk memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencari tahu, bagaimanakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Pertanyaan ”bagaimanakah?” ini saya berharap dapat menjelaskan berbagai kejadian yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari atau pun yang terjadi dalam setiap pertunjukan hipnosis atau hipnotis, yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang “tidak masuk akal”.
Dalam kehidupan sehari-hari kita berhubungan dengan hal-hal di luar diri kita melalui 5(lima) alat pengambil data-data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Atau secara sederhana dapat dikatakan Panca Indera adalah alat yang kita pakai untuk mengambil data atau sebagai pintu masuk data-data yang ada untuk memasuki diri (pikiran) kita.
Setiap tindakan manusia berawal dari pikirannya baik itu pikiran sadar atau pun pikiran bawah sadar (selain pikiran sadar) atau dalam istilah lain ada Conscious Mind dan Sub-Conscious Mind).
Namun tidak semua data tersebut bisa langsung masuk ke dalam pikiran bawah sadar (subconsious mind) karena semua data akan terlebih dahulu diproses oleh critical area. Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang berisi data-data yang sudah masuk melalui pengalaman pribadi, pengalaman dari orang lain ataupun membaca buku pengetahuan dan dimana database ini merupakan wadah yang menyimpan akumulasi data dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini, dan Pikiran Bawah Sadar ini merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.
Setidaknya ada dua hal yang sangat menarik tentang pikiran bawah sadar ini yaitu:
- Pikiran Bawah Sadar lebih bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”, apalagi ”dosa dan suci.” Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori. Bahkan memori yang sudah menjadi ”memori permanen” ini bisa dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.
- Hal lain yang menarik, ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%.
Dengan komposisi seperti itu pengaruh pada tindakan manusia kontribusinya Pikiran Sadar hanya 12% dan Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita sering menemui tindakan yang sudah kita lakukan ternyata beda dengan yang kita harapkan dari kesadaran, ini karena banyak hal-hal yang sebenarnya tidak kita inginkan namun sudah terlanjur masuk ke pikiran bawah sadar.
Sehingga secara sadar kita memiliki keinginan untuk selalu maju dan lebih baik, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru “berbelok” bahkan “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat ! Inilah mungkin yang sering kita dengar bahwa musuh terbesar adalah diri sendiri.
Dari berbagai hal pepahaman ini, muncul suatu pertanyaan, dapatkah kita membuang hal-hal yang tidak menguntungkan atau memberdayakan yang sudah terlanjur berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan atau mengganti hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?
Jawabannya dapat!
Dan hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar