Sekelompok ilmuwan yang mempelajari hidrogen dalam air di Mars menemukan bahwa bahan pembentuk planet itu mirip dengan Bumi. Namun selanjutnya terdapat perbedaan dalam hal evolusi kedua planet tersebut.
Dilansir dari MarsToday, Rabu (21/11/2012), hal ini berarti bahwa planet terrestrial (bahan primer yang membentuknya adalah batuan silikat), termasuk Bumi, memiliki sumber air yang sama yaitu meteor chondrite.
Namun bedanya dengan Bumi, batuan Mars yang mengandung bahan mudah menguap, seperti air, tidak didaur ulang sampai ke dalam bagian terdalam planet.
Selama ini banyak kontroversi terkait asal usul, jumlah serta sejarah terbentuknya air di permukaan Mars. Para peneliti dari Johnson Space Center NASA bersama Luna and Planetary Institute mempelajari konsentrasi air serta hidrogen isotopic yang terjebak pada kristal dalam dua meteorit Mars.
Meteorit yang digunakan dalam penelitian mengandung cairan basaltik dan merupakan sampel murni yang mewakili berbagai unsur lingkungan Mars yang mudah menguap. Satu sampel meteorit menunjukkan air yang berasal dari bagian dalam Mars dan mewakilii air dari masa awal pembentukkan planet itu, sementara yang satu lagi menunjukkan air dari kerak tipis dan atmosfer.
"Ada teori-teori yang bersaing untuk menjelaskan perbedaan beragam komposisi dari meteorit Mars. Sampai penelitian ini dilakukan, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa Mars kuno mengandung materi dari permukaannya," ujar pimpinan penelitian Tomohiro Usui.
Rabu, 21 November 2012
Mirip dengan Bumi, Kemungkinan Mars Layak Huni?
di 23.29
Salut! Sopir Taksi Singapura Kembalikan Uang Rp 8,6 M Milik Penumpang
Singapura, - Seorang sopir taksi di Singapura dielu-elukan sebagai pahlawan. Sebabnya, dia mengembalikan uang tunai milik penumpang yang ketinggalan di dalam taksinya. Tidak tanggung-tanggung, uang tunai yang dikembalikan sopir baik hati ini mencapai SGD 1,1 juta atau setara dengan Rp 8,6 miliar. Wow!
Sopir bernama Sia Ka Tian ini sangat terkejut ketika menemukan bungkusan kantong kertas warna hitam yang ternyata berisi uang tunai, pada Senin (19/11) waktu setempat. Bungkusan berisi uang tersebut ditemukan usai Sia mengantarkan sepasang turis asal Thailand ke sebuah pusat perbelanjaan setempat.
"Ketika saya melihat ada uang tertinggal, saya pikir, aduh ada masalah di sini. Saya yakin ada sedikitnya 200 ribu dolar di dalam kantong tersebut," ujar sopir taksi berusia 70 tahun ini seperti dilansir AFP, Selasa (20/11/2012).
Namun ketika membawa uang tunai tersebut ke bagian barang hilang di perusahaannya, ComfortDelGro, Sia tertegun ketika mengetahui total uang tersebut mencapai SGD 1,1 juta. Uang tersebut terdiri atas pecahan ribuan dolar Singapura.
"Uang tersebut tidak penting bagi saya. Uang itu bukan milik saya, jadi bagaimana bisa saya menggunakannya," tutur Sia yang sudah menjadi sopir taksi selama 31 tahun ini.
Pasangan turis asal Thailand yang merasa kehilangan uangnya telah melapor kepada perusahaan taksi yang sempat mereka gunakan. Sia pun menunggu kedua turis tersebut untuk menyerahkan langsung uang yang ditemukannya. Tidak dijelaskan lebih lanjut mengapa pasangan turis tersebut membawa uang tunai dalam jumlah yang sangat besar di Singapura.
Atas tindakan mulianya ini, Sia pun menerima sejumlah imbalan dari pasangan turis yang namanya sengaja dirahasiakan. Tidak hanya itu saja, pihak perusahaan juga berencana memberi Sia sebuah penghargaan atas layanannya yang bagus.
"Menemukan uang tunai sebesar 1 juta dolar merupakan peristiwa langka dan kenyataannya, kami mempertanyakan ada berapa banyak orang yang mungkin tergiur untuk mengambil uang tersebut," tutur juru bicara perusahaan taksi ComfortDelGro, Tammy Tan.
"Kami sangat bangga terhadapnya dan kami sangat senang bahwa penumpang kami berhasil menemukan uang mereka," tandasnya.
Diketahui bahwa peristiwa seperti ini merupakan yang kedua kalinya yang dialami oleh sopir taksi yang berasal dari perusahaan ComfortDelGro. Pada tahun 2009 lalu, seorang sopir taksi ComfortDelGro mengembalikan 5 kg emas milik penumpangnya, yang bernilai SGD 377 ribu (Rp 2,9 miliar).
di 23.20