Terdapat banyak definisi untuk mengartikan hantu. Hantu yang sering kita dengar secara umum adalah roh yang berada di sekitar kita yang telah meninggalkan jasadnya karena telah meninggal. Ada 2 jenis hantu di sekitar kita, yaitu hantu yang jahat dan yang baik. Banyak orang mempercayai keberadaan hantu di muka bumi ini. Walaupun sedikit saja yang pernah melihatnya.
Hantu yang sering di jumpai di Indonesia yaitu hantu kuntilanak dan pocong. Namun, terdapat beberapa macam hantu yang dapat kita jumpai di beberapa suku di Indonesia. ada 2 hantu yang paling terkenal di Tana Toraja. Kedua hantu ini adalah Po’pok dan Batitong.
1. Batitong
Bila anda berjalan-jalan di Toraja, anda mungkin akan mendengar kalimat ‘Torroko Torroko Nakande Ko Batitong’. Kalimat ini memiliki arti yaitu Jika kamu tertinggal jauh dibelakang/ memperlambat jalan kamu nanti kamu akan dimakan hantu.
Bila anda berjalan-jalan di Toraja, anda mungkin akan mendengar kalimat ‘Torroko Torroko Nakande Ko Batitong’. Kalimat ini memiliki arti yaitu Jika kamu tertinggal jauh dibelakang/ memperlambat jalan kamu nanti kamu akan dimakan hantu.
Menurut para tetua di sana, hantu ini adalah roh jahat yang berasal dari perempuan yang telah meninggal saat bersalin dan menggunakan manusia untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Manusia yang dirasukinya memiliki ciri-ciri pada dahi, kepala atau tangannya terdapat semacam lampu. Hantu ini beraksi pada siang dan malam hari. Hantu ini sering dijumpai di tempat berair seperti sawah, selokan, sungai, dan rawa-rawa. Korban dari hantu ini biasanya ibu-ibu yang sedang hamil dan kerbau.
Untuk mengusirnya, orang suku Toraja menggunakan kayu pohon jarak atau kayu pallan (bahasa Toraja untuk kayu jarak) dan hantu itupun akan mati. Ada juga yang menggunakan tikar. Tikar ini digelar di perbatasan kampung dan di atasnya terdapat manikata (perhiasan dari Toraja). Jika mereka berhasil membunuhnya, mereka akan mengadakan acara persembahan yang sering disebut Ma’manuk Tallu. Untuk mengusir setan ini, orang sana juga menggunakan bambu dan menaruhnya di pintu masuk kampung. Bambu ini berisi daun tumbuh-tumbuhan yang terdapat di Toraja.
2. Po’pok
Hantu ini juga merupakan roh jahat yang memperalat manusia untuk mendapatkan keinginannya. Menurut cerita orang di sana, hantu ini mudah merasuki orang yang ketularan, karena keturunan dan salah menggunakan guna-guna. Makhluk ini sering muncul pada malam hari. Wujud dari makhluk ini bisa berupa manusia yang bersayap, dan hewan seperti babi atau burung. Menurut orang di sana, hantu ini memakan hati manusia yang tidur terlentang dan hati manusia yang keadaannya sedang sakit keras. Hantu ini juga memakan buah-buahan dan mengisap darah manusia serta darah hewan. Untuk mencegahnya, biasanya orang asli Toraja menggukan beberapa cara di bawah ini.
Hantu ini juga merupakan roh jahat yang memperalat manusia untuk mendapatkan keinginannya. Menurut cerita orang di sana, hantu ini mudah merasuki orang yang ketularan, karena keturunan dan salah menggunakan guna-guna. Makhluk ini sering muncul pada malam hari. Wujud dari makhluk ini bisa berupa manusia yang bersayap, dan hewan seperti babi atau burung. Menurut orang di sana, hantu ini memakan hati manusia yang tidur terlentang dan hati manusia yang keadaannya sedang sakit keras. Hantu ini juga memakan buah-buahan dan mengisap darah manusia serta darah hewan. Untuk mencegahnya, biasanya orang asli Toraja menggukan beberapa cara di bawah ini.
a) Menghamburkan garam ke dalam kolong rumah dan di halaman serta di dapur
b) Menyiramnya dengan air panas
c) Melemparnya dengan buah pinang agar ia menjadi manusia kembali
d) Memukulnya sekali saja. Karena jika memukulnya berkali-kali ia tidak akan mati bahkan ia akan membahayakan orang yang memukulnya.
b) Menyiramnya dengan air panas
c) Melemparnya dengan buah pinang agar ia menjadi manusia kembali
d) Memukulnya sekali saja. Karena jika memukulnya berkali-kali ia tidak akan mati bahkan ia akan membahayakan orang yang memukulnya.
Itulah 2 hantu yang paling terkenal dari suku Toraja. Namun, sebagai orang yang beragama sebaiknya kita lebih percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa